Oleh : Fadli Nuryasin S.E., M.Ak & Rahadian Amrullah S.Pd., M.Ak
Dosen Prodi Akuntansi Universitas Pamulang PSDKU Serang
Di era digital yang serba cepat ini, segala sesuatu menjadi lebih mudah diakses—termasuk peluang untuk berinvestasi. Namun, kemudahan itu belum tentu diimbangi dengan pemahaman yang memadai, khususnya di kalangan generasi muda.
Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang PSDKU Serang (Unpam) Kampus Serang menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Sosialisasi pemahaman dunia saham sebagai salah satu pilihan investasi pada era digitalisasi di kalangan generasi z yang dilaksanakan di SMAN 2 Pandeglang.
Kegiatan ini diketuai oleh Bapak Fadli Nuryasin, S.E., M.Ak., Dosen Akuntansi UNPAM Kampus Serang, yang turut didampingi oleh Rahadian Amrullah S.Pd., M.Ak., serta melibatkan 10 orang mahasiswa Program Studi Akuntansi UNPAM Kampus Serang sebagai bentuk kontribusi nyata sivitas akademika terhadap pengembangan literasi Keuangan dikalangan pelajar.
Kami memilih tema ini karena melihat rendahnya literasi keuangan di kalangan pelajar, padahal mereka adalah bagian dari Generasi Z—generasi yang sangat akrab dengan teknologi, namun sering kali belum memiliki pemahaman yang cukup soal manajemen keuangan dan investasi. Padahal, investasi sejak dini dapat menjadi pondasi penting dalam menciptakan masa depan finansial yang lebih baik.
E-Paper BANPOS Terbaru
Edukasi Saham Bukan Hanya untuk Orang Dewasa
Banyak siswa yang awalnya mengira bahwa dunia saham itu rumit, penuh risiko, dan hanya bisa diakses oleh orang-orang kaya. Melalui kegiatan ini, kami ingin mematahkan anggapan tersebut. Kami menjelaskan bahwa saat ini, siapa pun bisa mulai belajar dan berinvestasi, bahkan hanya dengan modal Rp10.000, berkat berbagai aplikasi investasi digital yang ramah pemula.
Salah satu misi utama kami adalah memperkenalkan konsep dasar pasar modal, jenis-jenis saham, serta risiko dan potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Yang lebih penting, kami juga menanamkan prinsip bahwa investasi bukan tentang “cepat kaya”, melainkan tentang perencanaan keuangan jangka panjang.