LEBAK, BANPOS – Penyintas banjir dan longsor yang terjadi pada tahun 2020 lalu, hingga saat ini masih bertahan di Hunian Sementara (Huntara) yang berada di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari. Bertahun-tahun mereka menunggu kepastian bantuan, selagi tinggal di tempat yang jauh dari kata layak itu.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Asep Awaludin, meminta agar pemerintah segera turun tangan untuk memindahkan para penyintas ke tempat yang lebih layak.
Asep mengatakan, sekitar 135 KK penyintas bencana tersebut hingga kini masih tinggal di Huntara Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, dengan kondisi sangat tidak layak.
“Sudah lima tahun mereka tinggal di hunian sementara. Ini sudah terlalu lama, mereka menempati gubuk dan saung yang terbuat dari terpal dan beralaskan tanah merah. Saya meminta agar pemerintah secepatnya merelokasi mereka ke tempat yang lebih layak dan menyediakan rumah layak huni,” kata Asep Awaludin, anggota DPRD Banten dari Fraksi Nasdem, Rabu (14/5).
Dalam hal ini, Asep mengaku sangat terpanggil untuk menyuarakan aspirasi warga Kampung Cigobang yang menginginkan kehidupan yang layak. Oleh karena itu ia mendatangi lokasi Huntara pada malam hari dan ikut menginap di gubuk milik warga.
E-Paper BANPOS Terbaru
Hal itu dilakukan agar ia bisa merasakan kepedihan warga Huntara. Saat menginap di Huntara, ia lebih banyak mendengarkan keluhan warga penyintas bencana tersebut. Apalagi saat ikut tidur di gubuk milik warga, kondisinya jauh dari kata layak.
“Kasihan, penyintas bencana di Huntara ini hidup dalam kondisi yang kurang layak, mereka tinggal di gubuk sederhana yang berdinding terpal dan beralaskan tanah merah,” ujar Asep.
Politisi Nasdem asal Binuangeun itupun berjanji tidak akan lelah menyuarakan aspirasi warga di Huntara. Karena, kata Asep, penyintas bencana berhak menikmati kehidupan yang lebih baik.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Haemi, menyebut jika warga penyintas banjir sudah hidup di huntara selama lima tahun.