LEBAK, BANPOS – Akibat antusias warga Kabupaten Lebak yang akan mengurus kelengkapan surat kendaraan di Samsat Lebak cukup tinggi, Unit Regident Satlantas Polres Lebak sejak beberapa hari lalu belum bisa melakukan pencetakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Kasatlantas Polres Lebak, AKP Muhamad Hafizh mengatakan, sejak diberlakukannya kebijakan Gubernur Banten terkait penghapusan denda dan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), antusias warga atau Wajib Pajak (WP) yang mengurus surat kendaraan cukup tinggi. Sehingga stok blangko STNK habis dan belum bisa melakukan pencetakan.
“Untuk beberapa hari kemarin, terkait dengn STNK terdapat kekosongan. Dengan adanya program pemutihan ini antusiasme masyarakat cukup tinggi, sehingga kami terhambat dalam pencetakan STNK,” kata Muhamad Hafizh kepada BANPOS, Jumat (25/4/2025).
“Di Lebak sendiri sudah mulai tidak ada lembar STNK dari hari Senin (21/4/2025) lalu, saat ini kami berlakukan dengan stempel di Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Stempel ini juga berlaku sampai 6 bulan kedepan, dan masyarakat yang seharusnya mendapatkan STNK saat ini diberlakukan sementara dengan stempel tersebut,” sambungnya.
Namun, lanjut Muhamad Hafizh, setelah pihaknya melakukan rapat dengan Direktorat, blangko STNK sudah ada dan minggu depan sudah bisa mencetak STNK kembali.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Tadi setelah saya rapat dari Direktorat, informasinya STNK saat ini sudah ada. Sehingga mungkin nanti minggu depan, kami sudah kembali mencetak STNK untuk masyarakat yang kemarin belum mendapatkan STNK dapat ditanyakan melalui nomor kontak yang kami bagikan di stempel dan dapat di ambil di Samsat Rangkasbitung,” jelasnya.
Menurutnya, faktor penyebab habisnya stok blangko STNK tersebut, karena dampak dari adanya program pemutihan pajak di berbagai daerah di wilayah Provinsi Banten. Sehingga mengalami kenaikan 300 sampai 400 persen pada setiap harinya.
“Akibat adanya program pemutihan PKB di berbagai daerah di Banten, sehingga antusiasme masyarakat untuk membayar pajaknya pada pergantian STNK itu cukup tinggi. Setiap harinya bisa mencapai 300 sampai 400 persen peningkatannya, mengakibatkan stok STNK mengalami kekurangan,” terangnya.