“Janganlah mengajari masyarakat Cilegon, khususnya warga Ciwaduk untuk melanggar prinsip keterbukaan. Para pimpinan di tingkat kelurahan dan kecamatan seharusnya berani secara terbuka dalam kepemimpinannya,” terang Anjar.
Sementara itu Lurah Ciwaduk, Nurul Hadiyati yang dihubungi Banten Pos terkait adanya protes dari warganya terkait desakan pembatalan pemilihan Ketua Pokmas mengatakan bahwa proses pemilihan Pokmas Ciwaduk sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan sudah dibentuk panitia.
“Proses pemilihan Ketua Pokmas Ciwaduk sudah sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) dan sudah sesuai dengan proses yakni sudah terbentuk panitia dan lainnya,” kata Nurul demikian ia biasa disapa.
Nurul juga mengungkapkan bahwa atas adanya protes darin pemuda tersebut sudah ditanggapi melalui rapat koordinasi dengan para Ketua RT dan RW bahwa rapat tersebut dengan hasil para peserta tetap menyepakati hasil musyawarah atau hasil pemilihan pada tanggal 17 Januari lalu.
“Saya sebagai Lurah Ciwaduk juga sudah menyampaikan hasil rapat pemilihan Ketua Pokmas dan berkoordinasi dengan Pak Camat Cilegon. Seluruh proses ini berikut risalah dan notulensi hasil pemilihannya sudah disampaikan ke pak camat,” tutur Nurul. (BAR)
Discussion about this post