“Sehingga kalau remaja tersebut tumbuh dengan sehat, itu akan sangat berkontribusi pada kondisi penurunan atau pencegahan stunting. Sebab, yang namanya stunting itu tidak hanya dimulai sejak ibu hamil saja,” terangnya.
Menambahkan, Chotibul Umam mengatakan, bahwasaannya pemenuhan zat gizi keluarga tidak terlepas dari kemampuan finansial ekonomi keluarga. Sehingga memerlukan kepedulian seluruh elemen masyarakat untuk membantu menyelenggarakan kegiatan yang membekali masyarakat kurang mampu dengan keahlian dan keterampilan tambahan agar dapat menjadi sumber pendapatan keluarga.
“Misalkan pemanfaatan keadaan alam sekitar yang dapat dijadikan destinasi wisata alam,” jelasnya.
“Di Desa Kupahandap ini banyak potensi wisata yang dapat digali dan dijadikan destinasi wisata, ditambah dengan keberagaman adat istiadat setempat dan kuliner khas yang dapat dikemas menjadi sebuah paket wisata lengkap yang dapat menarik minat wisatawan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian Masyarakat setempat,” sambungnya.
Sementara, Kepala Desa Kupahandap, Firdaus berharap, dengan adanya kegiatan yang digelar oleh Dosen Unbaja, ini dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting di desa Kupahandap.
“saya sangat mengapresiasi kegiatan pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan oleh FEBIS UNBAJA dan YAKESMA Provinsi Banten. Sehingga bisa membantu kami dalam mencegah stunting di desa kupahandap,” tandasnya. (MPD)
Discussion about this post