“Saya pastikan tidak ada unsur yang berbahaya di dalam kandungan air yang berisi larutan batu bara. Justru aliran serbuk batu bara itu kena hujan dan mengalir ke sawah malah sawahnya menjadi subur. Tidak ada unsur yang berbahaya,” katanya.
Untuk memastikan hal tersebut, bahkan telah dilakukan uji laboratorium oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, terhadap air dari larutan batu bara.
“LH sudah melakukan pengecekan ke Stockpile saya kemudian mengecek ke aliran air, ada sedikit genangan bekas hujan, itu diambil sampling. LH mengambil sempel juga penampungan air di dalam lokasi Sembada Coal, sedang diuji lab,” ujarnya.
Pihaknya mengaku, seluruh aktivitas yang dilakukan di dalam perusahaan telah sesuai dengan izin yang dimiliki oleh perusahaan. Menurutnya, pemerintah pusat memiliki regulasi yang ketat untuk seseorang membuka Perusahaan Stockpile batu bara.
“Kemudian izin lingkungan, izin lokasi, semua itu dari OSS, dikeluarkan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lalu untuk UKL-UPL juga sudah dikeluarkan oleh Pemda Kabupaten Serang. Sementara izin untuk penimbunan batu bara juga sudah ada dari gubernur,” tegasnya.
Ia mengaku perusahaannya memiliki komitmen untuk menjaga kondisi lingkungan yang ada di sekitar Stockpile batu bara. Pihaknya bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari Pemkab Serang sebagai perusahaan ramah lingkungan dengan predikat cukup pada tahun 2012 lalu.
“Setiap kendaraan yang akan keluar mengangkut batu bara, dipastikan harus bersih dari debu-debu batu bara yang menempel. Kita juga bahkan melakukan penghijauan di dalam area stockpile batu bara. Ini komitmen perusahaan untuk menjaga lingkungan,” tandasnya. (DZH)
Discussion about this post