Sehingga, ia pun menyayangkan adanya dugaan keterlibatan oknum-oknum yang seharusnya bersikap netral, namun terlibat aktif sebagai ‘timses’ bayangan, sehingga dapat memobilisasi pilihan masyarakat dengan dasar iming-iming dan tekanan.
“Contoh, kemarin video yang beredar, Ketua Dewan Kota Serang, Pak Muji, rumahnya seperti seolah-olah teroris ya, dikepung, diblokade. Ini kita juga nggak tahu nih, apa maksud dan tujuannya. Saya juga memohon kepada pihak terkait untuk segera mengklarifikasi apa yang terjadi. Karena jujur, kalaupun sampai kemudian ini terbukti bahwa ada keterlibatan dari pihak-pihak yang seharusnya netral, ini sudah mencoreng nilai-nilai demokrasi,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk bermain adil dalam kontestasi pemilu. Biarkan kontestasi tersebut menjadi ajang bagi paslon dan timnya, dalam menggaet hati masyarakat tanpa adanya campur tangan dari oknum-oknum yang seharusnya bersikap netral lainnya.
“Biarkan dalam pilkada ini sebagai pembuktian kekuatan dan kelihaian tim pemenangan masing-masing, serta partai politik pengusungnya tanpa harus ada intimidasi, tanpa harus ada tekanan, tanpa harus ada ancaman dan lain sebagainya. Bagaimana kita bisa bertarung dengan riang gembira jika kita diintimidasi,” tandasnya. (MUF)
Discussion about this post