CILEGON, BANPOS – Penjabat sementara Walikota Cilegon Nana Supiana menargetkan pendapatan daerah pada rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Cilegon tahun anggaran (TA) 2025 sebesar Rp2,1 triliun.
Jumlah tersebut, kata Nana diproyeksikan terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,1 triliun dan pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp968 miliar.
Nana mengungkapkan, RAPBD Kota Cilegon tahun anggaran 2025 tersebut, disusun dengan berpedoman pada dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang telah disepakati bersama eksekutif dan legislatif pada 6 Agustus 2024 lalu.
Nana menjelaskan, TA 2025 merupakan tahun keempat dalam periode RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Cilegon tahun 2021-2026, dengan mengusung tema pembangunan kala itu ‘Memantapkan Daya Saing Ekonomi Menuju Cilegon Baru, Modern, dan Bermartabat’.
Menurutnya, terdapat proyeksi indikator makro pada kebijakan umum anggaran tahun anggaran 2025 yang memuat lima jenis indikator. Terdiri dari laju pertumbuhan ekonomi (LPE) dengan target indikator sebesar 4,64-5%, tingkat kemiskinan dengan target indikator sebesar 3,73%, tingkat pengangguran terbuka dengan target indikator sebesar 7- 7,44%, indeks pembangunan manusia (IPM) dengan target indikator sebesar 79,1 poin dan indeks gini dengan target indikator sebesar 0,339 poin.
“Untuk mendukung pencapaian target indikator makro tersebut, maka pada sektor pendapatan daerah Kota Cilegon tahun anggaran 2025 ditargetkan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun,” jelas Nana yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Cilegon.
Sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2025, lanjut Nana, dialokasikan sebesar Rp2,24 triliun yang terdiri dari belanja operasi sebesar Rp2,06 triliun, belanja modal sebesar Rp173,57 miliar dan belanja tidak terduga sebesar Rp5 miliar.
“Dalam penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2025, diproyeksikan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp81,28 miliar. Proyeksi penerimaan pembiayaan daerah ini turun sebesar Rp38,56 miliar dari proyeksi penerimaan pembiayaan daerah reguler tahun anggaran 2024 yang sebesar Rp119,85 miliar,” ucapnya.
Discussion about this post