“Peningkatan perekonomian ini didorong oleh sisi lapangan usaha 4,93 didorong oleh sektor yang sebelumnya kita prediksi yaitu industri pengolahan. Kita harus fokus dengan sektor ekonomi yang memiliki potensi yang terus dikembangkan, tenyata benar, ekonomi banten didorong oleh 3 sektor ini,” katanya.
Diketahui, meningkatnya investasi saat ini didorong oleh investasi bangunan dan non bangunan. Investasi bangunan terdorong oleh peningkatan investasi pada proyek Kawasan komersil dan perumahan seperti Kawasan PIK2, Serpong, Alam Sutera, BSD dan Maja.
“Selain Kawasan perumahan, realisasi investasi pemerintah terdorong oleh proyek Pembangunan jalan tol di Provinsi Banten yakni Serang-Panimbang Seksi 2A & 2B, Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B telah beroperasi pada September 2024 dan ditargetkan beroperasi penuh pada triwulan I 2025,” jelasnya.
Di sisi lain, investasi non bangunan juga meningkat yang tercermin dari peningkatan impor barang modal yang meningkat 29 persen dari realisasi investasi industri pengolahan yakni PT Lotte Chemical Indonesia yang mulai membeli akan mulai beroperasi pada awal triwulan II 2025. Selain itu, realisasi investasi PT CAP dalam rangka pemenuhan infrastruktur dasar dan energi untuk mendukung Pembangunan pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride.
“Banten ini memang ada wilayah yang ditetapkan sebagai zona industri, tanpa adanya penetapan itu pun, dari dulu Kota Cilegon sudah menjadi daerah industri. Ini sudah given, memang harus kita terima bahwa industri merupakan sektor yang mendominasi perekonomian di banten,” tandasnya.
Diketahui, dalam kegiatan Taklimat Media KPw BI Provinsi Banten ini membahas mulai dari perekonomian global hingga Banten, perkembangan inflasi, stabilitas sistem keuangan dan perkembangan sistem pembayaran. Selanjutnya, disampaikan secara rinci berkaitan dengan perkembangan fiskal dan rekomendasi KPw BI Banten dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan terjaganya inflasi 2024. (MUF)
Discussion about this post