Pada prinsipnya, kata Andika, Pemkab Serang di bawah Tatu dan tentu saja dirinya jika terpilih kelak sangat menyadari pentingnya pendidikan sebagai faktor utama pembangunan. “Untuk itu program seperti beasiswa pendidikan tinggi seperti itu tidak bisa ditawar-tawar,” ujarnya.
Terkait pendidikan itu sendiri, kata Andika, hal itu sudah menjadi concern dirinya sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten pada periode 2017-2021. Pada saat itu dirinya mendapati angka partisipasi sekolah di Provinsi Banten hanya sampai pada level sekolah lanjutan tingkat pertama atau SLTP yaitu SMP atau sekolah menengah pertama. “Jadi setelah dianalisa ternyata masyarakat terkendala masalah biaya sehingga tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya,” ujarnya.
Setelah dianalisa kata dia ternyata persoalan tersebut disebabkab oleh kendala biaya sekolah yang dihadapi masyarakat. Pada saat itu dirinya langsung menggagas program sekolah gratis untuk tingkat SLTA (sekolah lanjutan tingkatan atas) yaitu SMA/K (sekolah menengas atas/kejuruan) Negeri sesuai kewenangan pemerintah provinsi. “Alhamdulillah sejak saat itu sekolah SMA dan SMK Negeri di Provinsi Banten gratis,” kata Andika.
Selain karena faktor angka partisipasi sekolah yang relatif rendah itu, lanjut dia, gagasan sekolah gratis SMA dan SMK Negeri di Bante saat itu juga didasari dengan kenyataan terbatasnya kesempatan kerja bagi warga Banten. “Untuk bisa melamar kerja di industri yang banyak di Banten sendiri misalnya, kan minimal harus ijazah SMA. Makanya saat itu yang terpikir adalah warga Banten minimal harus SMA,” paparnya.(ENK)
Discussion about this post