“Saya selain Koordinator Poros Buruh Kota Tangerang saya itu Koordinator Poros Buruh Provinsi Banten, jadi saya akan roadshow ke delapan kabupaten/kota untuk bagaimana kita menggalang kekuatan buruh, karena kalau bicara se-Provinsi Banten buruh hampir 300 ribu lebih,” katanya.
“Kekuatan buruh itu besar. Semakin ke sini semakin sadar, mau tidak mau kita harus memilih pemimpin yang bener-bener punya kemauan kuat untuk membangun Banten, memajukan Banten dan tidak korupsi. (Saya) Sangat optimis menang. Kita masih ada waktu 2 bulan bekerja sama (dan) buruh dipastikan solid,” imbuh Dedi.
Sementara itu, bakal calon Gubernur Banten Andra Soni mengaku terhormat dan tersanjung saat buruh-buruh di Kota Tangerang menyatakan dukungan secara langsung kepadanya.
“Saya diundang dalam sebuah kegiatan deklarasi yang saya sendiri belum membangun komunikasi, artinya saat saya tanya kepada bapak (Dedi) mendukung saya mereka bilang sudah berdiskusi, memperhatikan visi-misi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten kemudian meliah track record para bakal calon. Kemudian mereka akhirnya menentukan sikap untuk membantu Andra Soni memenangkan Pilkada 2024 ini,” terang Andra.
Mantan Ketua DPRD Banten ini mengakui jika dirinya pernah merasakan apa yang dirasa para buruh. Ia mengalami masa-masa menjadi buruh ketika telah menyelesaikan sekolahnya.
“Saya memang punya basic buruh setelah lulus SMA dan saya penerima upah sampai tahun 2004. Artinya saya memahami nilai-nilai yang diperjuangkan oleh buruh, saya akan membangun komunikasi yang baik. Baik hari ini maupun nanti sebagai calon terpilih Insya Allah,” kata Andra.
“Saya Insya Allah akan bersama-sama dengan kawan buruh dalam rangka memeperjuangkan bagaimana Banten maju, adil merata dan tidak korupsi,” sambungnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten ini mengatakan, jika dirinya bersama Dimyati punya progran yang bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh buruh di Banten.
“Salah satu program yang bisa dimanfaatkan oleh buruh mengurangi bebannya yakni sekolah gratis bagi anak-anaknya, dan kawan-kawan harus sadari juga buruh itu bukan hanya kerja di pabrik, buruh juga yang kerja di bank, yang bekerja perusahaan-perusahaan ekspedisi yang sifatnya buruh adalah penerima upah atau gajih atas kemampuan mereka bekerja, sehingga jumlah yang tercatat sebagai pekerja buruh bukan hanya 300 ribu tapi jutaan,” terang Andra.
Discussion about this post