Ia pun akan menempuh jalur hukum apabila pihak sekolah tidak ada itikad baik terhadap anaknya.
“Sampai sekarang pihak sekolah juga tidak menanyakan keadaan anak saya tidak datang ke rumah. Parah ini pihak sekolah padahal sekolah elite giliran bayaran nomor satu,” tegasnya.
Ia pun meminta pihak sekolah menegaskan lewat pengumuman bahwa anaknya yang menjadi korban tidak terbukti apa yang dituduhkan. Pihak sekolah jangan sibuk terus mencari handphone, tapi korban fitnah dibiarkan.
“Pihak sekolah terkesan menyepelekan korban bully, tidak cepat penanganannya. Sekolah SMA RJ tidak melindungi siswanya dalam hal ini terkesan berat sebelah,” tandasnya.
BANPOS (Banten Pos) sudah menghubungi Wali Kelas Korban, Desmawati dan Kepala Sekolah SMA IT RJ Cilegon, Kiki Maullidina untuk mengkonfirmasi persoalan bullying ini. Namun hingga berita ini ditulis, mereka belum menanggapi pertanyaan BANPOS. (LUK)
Discussion about this post