“Perkiraan kita ada tiga sampai empat kandidat yang akan maju. Kita kasih kesempatan kandidat yang lain maju biar masyarakat bisa memilah dan memilih. Dua minggu ini kita akan branding, saya sudah pesan atribut, tinggal keliling,” katanya.
Helldy berpesan agar kader Partai Gerindra fokus pada sosialisasi dan memaparkan program Pemkot Cilegon yang telah berhasil dilakukan, bukan menjelekkan kandidat lain.
“Adapun kalau ada kandidat lain yang menjelekkan saya silahkan, biarkan saja. Namanya orang baru kepingin memimpin janjinya manis-manis semua. Sampai-sampai kita yang dengerin diabetes karena manis semua. Pesan saya jangan jelekkan partai atau kandidat lain. Kita fokus pada yang bisa kita jual saja,” terangnya.
Dia berharap Pilkada Serentak 2024 akan mengikuti sukses Pilpres 2024, dimana presiden terpilih merupakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya ingat pada saat debat Pilpres ada pertanyaan, kenapa Solo bisa maju? Karena pemimpin nasional dan daerahnya satu partai. Nah Insya Allah Cilegon akan jauh lebih maju kalau presiden dan walikotanya satu partai,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Gerindra Andra Soni menilai bahwa tekad dan komitmen DPC Partai Gerindra Kota Cilegon yang mengusung dirinya dan Helldy pada pilkada 2024 adalah barang mewah sebab banyak politisi lain yang punya banyak uang, tetapi tidak semua mendapat dukungan partai.
“Kalau saya sebagai calon gubernur berat, masih kurang enam kursi lagi. Kalau Pak Helldy hanya butuh satu dukungan kursi lagi. Kalau saya bisa nomor satu, nomor dua atau bisa enggak nyalon. Tapi Pak Helldy wajib nomor satu dan wajib menang,” kata Andra.
Sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten, Andra menilai Helldy sebagai sosok yang eligible atau memenuhi kriteria sekaligus pantas untuk melanjutkan ke periode kedua sebagai Walikota Cilegon.
“Kalau sudah pantas jangan ditanya lagi wakilnya siapa? Biarkan Pak Helldy yang menentukan. Kalau perlu tahu, semua yang muncul sekarang ingin jadi wakilnya Pak Helldy. Biarkan Pak Helldy melakukan pertimbangan subjektif dan objektif karena beliau lebih tahu,” tandasnya. (LUK)
Discussion about this post