LEBAK, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Gunungkencana (HIMAGUNA) angkat bicara mengenai dinamika yang terjadi di Kecamatan Gunungkencana, HIMAGUNA menilai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Gunungkencana tidak partisipatif.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Himaguna, Rika Aprilia Pratiwi kepada BANPOS, Rabu (7/2). Menurutnya, Musrenbang adalah salah satu tahapan dalam proses perencanaan pembangunan dengan tujuan untuk mengakomodir usulan kegiatan dengan pendekatan dari bawah ke atas atau bottom-up planning.
“Musrenbang tingkat Kecamatan merupakan tahapan Musrenbang yang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan musrenbang pada tingkat desa dan/atau kelurahan,” kata Rika.
Rika menjelaskan, dalam pelaksanaannya, musyawarah harus dilaksanakan dengan partisipatif.
“Partisipasi masyarakat menjadi hal penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik, karena proses pemerintahan yang dijalankan atas dasar partisipasi masyarakat merupakan salah satu karakteristik sebagai pemerintahan yang baik,” jelasnya.
Ia menerangkan, keberadaan partisipasi masyarakat pada dasarnya tidak terlepas dari pertimbangan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat yang melaksanakannya melalui kegiatan bersama untuk menetapkan tujuan serta masa depan masyarakat.
“Kami mengklaim bahwa pemerintah kecamatan Gunungkencana tutup mata dan tutup telinga terkait dengan keberadaan pemuda dan mahasiswa di Kecamatan Gunungkencana,” terang Rika.
Padahal, lanjut Rika, kami ingin mengetahui apa master plan yang di bahas dalam musyawarah tersebut untuk membangun kecamatan gunungkencana kedepannya.
“Karena kami juga punya program program kegiatan yang bisa disinergikan dalam hal ini momentum musyawarah perencanaan pembangunan seyogyanya dapat dimanfaatkan untuk membahas hal-hal tersebut,” tandasnya. (MYU)
Discussion about this post