“Harapannya agar pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi lokomotif dan menggantikan ekonomi ekstraktif. Dimana targetnya mencapai di atas 10-12 persen pada 2030-2045 seiring dengan perubahan transformasi dari ekonomi Indonesia yang menuju ekonomi hijau,” kata Sandiaga.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Tohir, menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki visi untuk menumbuhkan pariwisata Indonesia, agar ekonomi Indonesia tidak bergantung pada sektor pertambangan.
Sektor pertambangan menurutnya, masih memegang posisi pertama sebagai penyumbang PDB Indonesia terbesar di tahun 2022.
Tercatat, PDB Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp19.588 triliun. Dimana 12,2 persen dari sektor pertambangan atau setara dengan Rp2.393 triliun. Sementara sektor pariwisata 3,6 persen atau sebesar Rp705 triliun.
“Kalau kita lihat beberapa negara juga sudah mulai shifting seperti UAE (United Arab Emirates), Arab Saudi, yang tadinya bergantung dari minyak sekarang menjadi pariwisata. Artinya Indonesia juga bisa,” ujar Erick.
Indonesia dikatakan Erick, memiliki kekayaan etnis budaya serta keindahan alam yang luar biasa. Didukung dengan masyarakat Indonesia yang dikenal dengan keramahtamahannya.
Pariwisata juga menjadi penunjang terbesar dari pembukaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan UMKM. Sehingga ini menjadi komitmen bersama untuk menjadikan pariwisata ke depan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.
“Di sinilah kenapa pertumbuhan ekonomi nasional ke depan tidak hanya bergantung kepada sumber daya alam tetapi tentunya dengan yang namanya pariwisata, industri kreatif, dan ekonomi digital menjadi hal-hal yang kita dorong bersama,” kata Erick.
Usai mengikuti Rakornas Percepatan Pengembangan 5 DPSP Semester II – 2023, Sandiaga yang didampingi Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, menyaksikan penandatanganan prasasti sebagai bentuk peresmian Golo Mori Convention Center yang dilakukan oleh Menko Marves Ad Interim, Erick Tohir.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; dan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina.
Discussion about this post