CILEGON, BANPOS – Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi’raj mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Cilegon agar juga ikut dalam meningkatkan indeks literasi masyarakat. Menurutnya dengan OPD memiliki perpustakaan akan menunjang daya literasi masyarakat, seperti Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon yang juga punya perpustakaan digital.
“OPD tidak boleh kalah dengan Kejari, Kejari sudah hebat membuat itu (Perpustakaan Digital), karena kan Kejari sebenarnya bukan ini tupoksinya, tapi memberikan sesuatu yang mencontohkan yang baik. Maka OPD, eksekutif tidak boleh kalah dengan Kejari untuk memperluas apa yang sudah dilakukan oleh Kejari Cilegon,” kata Isro saat menjadi narasumber dalam rangka Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Cilegon maju, modern dan bermartabat. Sekaligus Launching Perpustakaan Digital yang digelar Kejari bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon, Senin (4/12/2023).
Lebih lanjut, Isro mengungkapkan siap mendorong OPD sesuai dengan tupoksinya di DPRD Kota Cilegon. “Kami akan mendorong dianggaran, sesuai tupoksi kan, kalau kami dibolehkan membuat di DPRD secara aturan akan kami bikin, misalnya Pojok baca DPRD Kota Cilegon, seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan RI Andi Bondar mengatakan, pemanfaatan teknologi harus dikelola dengan baik dan adaptif.
“Persoalan kita sekarang adalah bagaimana kita membangun kesadaran masyarakat. Salah satu hal yang membangun kesadaran adalah teknologi. Maka dari itu, kita harus manfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin dan adaptif,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala DPK Kota Cilegon, Ismatullah menyebut saat ini indeks literasi Kota Cilegon masih di bawah rata-rata nasional.
“Ketika awal saya masuk itu sekitar 9.04 persen, sekarang sudah 18,60 persen atau naik sekitar 143 persen, artinya kalau dari presentasinya kita naik di atas 100 persen, harapan kita targetnya yang terbaik,” ujarnya saat ditemui usai Launching Perpustakaan Digital yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon, Senin (4/12/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Halaman Kantor Kejari Cilegon itu dalam rangka Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Cilegon maju, modern dan bermartabat.
Kemudian menurut Ismatullah, meski angka tersebut masih rendah, namun sejauh ini di Kota Cilegon telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu kata dia, berkat kerjasama semua stakeholder yang ada di Kota Cilegon.
“Karena yang belum kita sasar untuk mendekati kelas itu salah satunya dunia usaha atau dunia industri,” tuturnya.
Ismatullah mengakui, pustakawan dari DPK Cilegon sudah berkeliling ke beberapa industri di Kota Cilegon. Dari sekitar 240 industri yang ada, hanya 10 industri yang memiliki perpustakaan.
“Nanti saya coba memotivasi melalui sekarang mengundang beberapa industri supaya mereka juga memahami pentingnya literasi untuk para karyawan,” jelasnya.
Adapun alasan atau penyebab dari rendahnya indeks literasi di Kota Cilegon. Ismatullah menyebut bahwa hal itu lantaran beberapa segmen masyarakat di Kota Cilegon saat ini belum meningkat keaktifan dalam melakukan kegiatan literasi.
“Makanya sekarang ini akan saya coba kegiatan khotbah, majelis taklim, tabligh akbar itu sebetulnya kegiatan literasi, namun belum menjadi kegiatan literasi di Kota Cilegon selama ini hanya berita biasa padahal itu juga termasuk kegiatan literasi,” terangnya.
Sementara upaya dalam meningkatkan indeks literasi di Kota Cilegon. Dikatakan Ismatullah, selama ini pihaknya sebagai eksekutif seakan-akan hanya bekerja sendiri. Sehingga untuk meningkatkan indeks literasi itu, pihaknya telah melakukan upaya dengan membangun Pojok Baca Digital (POCADI) di sejumlah lini, mulai dari Mall Pelayanan Publik (MPP) hingga di Kejari Cilegon.
“Kita juga sudah rutin ke Lapas setiap hari Senin, nanti di dewan, di polres juga akan kita lakukan sehingga target kita di yudikatif, legislatif dan eksekutif semuanya berangkat bersama meningkatkan literasi di Kota Cilegon,” paparnya.
Selain itu, dari 34 taman baca masyarakat (TBM) yang ada di Kota Cilegon juga, kata dia yang selama ini belum aktif secara maksimal akan kembali diaktifkan lagi. “Selama ini TBM hanya kumpulan buku-buku yang dibaca oleh masyarakat tapi ke depan TBM juga melakukan semacam bedah buku dongeng, lomba puisi menggambar dan lain-lain,” ujarnya.
“Sehingga semua aktivitas yang terkait dengan literasi akan kita coba aktifkan jangan sampai stage,” tandasnya. (ADV)
Discussion about this post