“Penolakan terhadap program Wolbachia karena di balik itu telah berdampak (buruk), contohnya di Srilanka dan Colombia. Ada kegagalan metode Wolbachia di beberapa negara itulah yang akhirnya muncul banyak gerakan penolakan,” ungkapnya.
Apalagi kata dia, bernagai pihak atau lembaga yang menolak semuanya memiliki disiplin ilmu yang mumpuni, seperti Profesor Richard, Profesor Suryadarma, Profesor Yuda. Dan mantan Menteri Kesehatan Sitti Fadilah Supari
“Program 3 M, menguras, menutup, dan mengubur dalam menekan penyebaran nyamuk DBD yang sudah kita lakoni. Jadi saya rasa penolakan dari berbagai pihak termasuk para profesor atas program Wolbachia ini sangat mengerikan,”ujarnya.
Diketahui, Wolbachia sendiri merupakan bakteri simbiotik yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk nyamuk. Kementerian Kesehatan menerapkan teknologi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran DBD. Wolbachia dapat melumpuhkan virus Dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Wolbachia adalah bakteri alami yang umum ditemukan pada serangga. Wolbachia terdapat pada lebih dari 60 persen serangga, termasuk capung, kupu-kupu, dan ngengat. Bakteri ini disuntikkan ke telur nyamuk yang nantinya bisa berkembang biak melalui proses perkawinan. (RUS)
Discussion about this post