LEBAK, BANPOS – Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Rangkasbitung melebarkan sayap kegiatan mereka demi kemandirian ekonomi, dengan cara membangun ekonomi kreatif melalui sejumlah usaha.
Hal itu disampaikan oleh salah satu anggota KPJ Rangkasbitung, Franky. Ia mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, KPJ Rangkasbitung terjun ke berbagai usaha kreatif, sebagai bentuk upaya kemandirian ekonomi anggotanya.
“Kita tiga tahun terakhir ini menggeluti berbagai bidang usaha dengan memproduksi aneka makanan camilan, lukisan, kerajinan souvenir dan sablon,” kata Franky, Selasa (14/11).
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh pihaknya merupakan bentuk upaya untuk meninggalkan jalanan, tempat mereka menggeluti profesi sebelumnya.
Hasil produksi anggota KPJ, kata dia, tidak hanya dipasarkan di Rangkasbitung saja, namun juga sudah dipasok ke sejumlah daerah seperti Serang, Cilegon, Merak, Tangerang dan Jakarta.
“Kami mendorong para anggota KPJ Rangkasbitung agar hidup mandiri menggeluti bidang usaha, dan tidak lagi hidup di jalanan dengan mengamen,” kata Franky.
Hasil usaha yang digeluti anggota KPJ Rangkasbitung itu menurutnya, bisa menggulirkan perputaran uang hingga jutaan rupiah per hari. Bahkan, sebagian hasil rejeki usaha yang digelutinya disisihkan untuk kegiatan sosial termasuk sunat massal.
“Kami berharap para anggota KPJ Rangkasbitung tetap kreatif dan inovatif untuk kemandirian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bersama keluarga,” ungkapnya.
Anggota KPJ Rangkasbitung lainnya, Samsudin (45), mengaku dirinya kini memasarkan produk makanan camilan keripik pisang dan rampeyek ke kantor-kantor pemerintah, juga keluar masuk kampung dengan mengendarai kendaraan roda dua.
“Kami bisa menghasilkan pendapatan rata-rata Rp300 ribu per hari,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, mengatakan bahwa pemerintah daerah mengapresiasi kegiatan KPJ Rangkasbitung menggeluti bidang ekonomi kreatif, dengan memproduksi aneka makanan camilan dan kerajinan.
Discussion about this post