“Selama ini kompetisi pasar pakaian dan alat olahraga di Indonesia cukup besar, tetapi masih didominasi merek populer dari luar dan ritel besar, terutama di wilayah Jakarta dan kota besar lainnya,” kata Agus.
Di sisi lain, dengan perkembangan pemasaran digital belakangan ini, ditambah perkembangan teknologi fesyen, IKM pakaian dan alat olahraga lokal jadi bisa ikut bersaing dan turut berkembang.
Pameran ISAW diawali dengan serangkaian acara kick-off awal Oktober lalu. Mulai dari talkshow series, lokakarya fashion show digital, kompetisi desain fesyen digital, dan temu bisnis di Bandung.
Rangkaian kegiatan kick-off ini diadakan sebagai bentuk aktivasi kolektif dan membangun ekosistem pakaian dan alat olahraga lokal.
Agus menuturkan, pameran ISAW tidak hanya jualan dan branding. Kemenperin ingin peserta pameran mendapatkan manfaat lebih.”Oleh karena itu kita bentuk ekosistemnya,” kata Menperin.
Agus berharap, para tenant pameran ini dapat membangun jejaring dan kemitraan.
Sementara Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Reni Yanita di Jakarta (2/11/2023) mengatakan, pameran ISAW dimeriahkan dengan aktivitas fashion show yang menampilkan produk-produk tenant pameran dan pemenang kompetisi desain fesyen digital, hingga peluncuran buku teknologi pakaian olahraga.
Bangun Sinergi
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT SAB Indo Industries Andre Firmasnyah mengatakan, pelaku IKM peralatan dan pakaian olahraga terus membangun sinergi dalam sebuah wadah komunitas, untuk mendorong kinerja IKM sektor ini bisa bersaing di tengah derasnya produk pakaian olahraga asing di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia adalah pasar besar untuk pakaian dan peralatan olahraga. Untuk itu, pelaku usaha skala IKM di dalam negeri perlu berkolaborasi untuk meningkatkan kompetitif dan rivalitas dengan produk asing.
“Problemnya, banyak masuk barang dari luar negeri. Untuk itu kita harus bangun upaya kolaborasi,” kata Andre, yang juga inisiator wadah IKM pakaian dan peralataan olahraga ini.
Dia mengatakan, ke depan, wadah ini ditargetkan akan menjadi asosiasi IKM pakaian dan peralataan olahraga. Dengan membangun eksosistem pelaku industri, bisa berbagi informasi, permudah pasokan bahan baku, serta akses pendaaan.
Discussion about this post