Fayed mengatakan, bahan peledak yang dijatuhkan di Hiroshima berjenis TNT. Sedangkan yang digunakan Israel adalah campuran yang dikenal dengan nama RDX atau bahan peledak penuh. Kekuatannya pun setara dengan kekuatan TNT. Sehingga, daya hancur bahan peledak yang dijatuhkan di Gaza melebihi yang dijatuhkan di Hiroshima.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ini sebagai fase kedua dari perang tiga minggu yang bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan di Palestina. Hasilnya, penduduk Gaza tak bisa mengakses komunikasi dan internet hampir total, imbas bombardir tanpa ampun dari pesawat dan tank tempur Israel.
Para panglima militer Israel memberi isyarat bahwa mereka bersiap untuk melakukan serangan darat yang diperluas. Netanyahu memperingatkan Israel akan menghadapi perang yang panjang dan sulit, tetapi tidak menyebut serangan saat ini sebagai invasi ke Palestina.
Bukan hanya kondisinya yang mirip Hiroshima pasca dijatuhkan bom atom, kondisi di Gaza bahkan disebut bencana besar oleh lima organisasi di bawah PBB: WHO, UNICEF, WFP, UNDP, dan UNFPA. Mereka menyebut lebih dari 1,6 juta jiwa sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan anak-anak, wanita hamil, dan orang lanjut usia menjadi kelompok paling rentan.
“Gaza berada dalam situasi kemanusiaan yang menyedihkan sebelum terjadinya permusuhan terbaru. Sekarang ini merupakan bencana besar. Dunia harus berbuat lebih banyak,” katanya, mengutip Channel News Asia, Minggu (29/10/2023).
Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam aksi Israel. Menurutnya, fakta bahwa dunia internasional telah menemui konsensus untuk melakukan gencatan senjata seharusnya menjadi momentum untuk ‘jeda’ sejenak.
“Sayangnya, alih-alih berhenti sejenak, saya malah dikejutkan oleh peningkatan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampaknya yang menghancurkan. Sehingga melemahkan tujuan kemanusiaan,” kata Guterres, Minggu (29/10/2023).
Sebelumnya, pada Jumat (27/10), 120 negara sepakat agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata kemanusiaan. Hanya saja, 14 negara menolak hal tersebut, termasuk Amerika Serikat dan Israel.
Discussion about this post