“Kami berharap kegiatan ini memiliki efek berkelanjutan. Di mana santri yang sudah dididik menjadi santripreneur bisa membawa pengaruh positif bagi lingkungan pesantren untuk kemudian berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi masyarakat,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, gerakan 1.000 santri siap ekspor ini akan menjadi momentum baru dalam menghadapi tantangan jihad di masa sekarang.
“Presiden menyebut 36 ribu pondok pesantren akan menjadi kekuatan besar. Melalui gerakan santri ekspor, akan menjadi momentum pergerakan besar untuk membawa harum nama bangsa di kancah dunia yang datang dari hasil karya para santri,” ungkapnya.
Di awal tahun 2023, Shopee Barokah menginisiasi pelatihan digital bagi santri. Langkah berikutnya adalah membantu para Santri menjangkau pasar global melalui program
Santri Siap Ekspor Bersama Shopee. Pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Pengurus Pusat PBNU hingga melalui sinergi ini, Shopee meluncurkan program ini untuk kemudian diterapkan kepada 1.000 santri yang akan menempuh pendidikan edukasi dan pelatihan terkait ekspor.
“Terima kasih atas dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bagi Shopee Barokah. Kami bangga bisa mendampingi langkah para Santri untuk memperluas dampak positif bagi sesama,” ungkap Radinal.
Sebanyak 1.000 Santriwan dan Santriwati akan mengikuti pelatihan ekspor di Kampus UMKM Shopee Ekspor yang tersebar di 10 kota di Indonesia, mencakup Solo, Bandung, Jakarta, Medan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Samarinda, Makassar, dan Sanur.
Di acara Parade Shalawat Hari Santri Nasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Surabaya ini, Shopee Barokah juga menghadirkan booth untuk memberikan edukasi mengenai program onboarding dan pelatihan ekspor Shopee untuk semua santri dan komunitas pesantren yang hadir.
Santri Sukses Ekspor Ke 3 Negara
Salah satu contoh nyata santri sukses mengembangkan usahanya bahkan hingga ekspor ke tiga negara yakni Agung dan Fatatul, yang merupakan pasangan suami-istri asal Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Discussion about this post