“Saya kira harus dipahami, sesuai dengan ideologi Golkar, yaitu karya kekaryaan, tujuan utamanya adalah menjadi bagian dari kekuasaan politik yang dapat berkontribusi dari pengambilan kebijakan bagi bangsa ini,” ungkap Ace.
Menurutnya, dengan menjadi bagian di pemerintahan, Golkar memiliki kesempatan untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa. Alasannya sederhana, karena dengan masuk di pemerintahan, Golkar menjadi bagian dari pengambilan kebijakan bangsa ini.
Jika di luar kekuasaan, tentu kesempatan untuk bisa menempatkan diri dalam proses pengambilan kebijakan sangat terbatas. “Kecuali kami ada di dalam parlemen,” ujar politisi kelahiran Pandeglang, 47 tahun silam ini.
Menariknya, di sejumlah lembaga survei, suara Golkar diprediksi hanya berkisar 10 persen. Capaian ini masih di bawah PDIP dan Gerindra. Lantas, apakah Golkar mampu kembali ke era kejayaannya sebagai partai pemenang Pemilu nomor satu?
Bagi Ace, peluang itu tetap ada. Ia tidak alergi terhadap hasil sejumlah lembaga survei. Namun, hasil tersebut dianggap belum menunjukkan kondisi spesifik pada daerah pemilihan (dapil) masing-masing calon legislatif (caleg), karena sifatnya masih menggunakan proporsional tertutup. Padahal, kekuatan kemenangan partai sangat ditentukan sejauh mana memperoleh raihan suara di DPR.
“Itu pernah ditunjukkan Golkar dalam Pemilu 2019. Kami memperoleh 85 kursi, sementara Gerindra 78 kursi, dengan perolehan suara yang berbeda. Suara Gerindra lebih besar dari Golkar saat itu,” terang Ace.
Ace lalu membeberkan formula yang diracik Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024. Terlebih, banyak kader Golkar yang berprestasi.
“Kekuatan Golkar adalah kekuatan para figur di daerah pemilihannya. Karena itu, strategi kami dengan menempatkan kader-kader dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) sebagai kunci kemenangan Golkar,” ungkap lulusan Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini.
Strategi yang dimaksud adalah, Golkar tak henti-hentinya membekali para caleg untuk melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan metode micro targeting.
Discussion about this post