Atas hal itu Nedi mendorong kepada semua pihak, termasuk juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk sama-sama mengawal kasus tersebut.
Karena menurutnya masalah ini harus menjadi perhatian bersama-sama dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sebab hal itu akan menimbulkan keresahan bagi semua pihak.
“Kami mendorong kepada semua pihak, termasuk juga pihak keamanan dan pemangku kebijakan untuk sama-sama mengawal permasalahan ini,” tandasnya.
Di samping itu dalam aksi tersebut juga mereka turut menyoroti sejumlah permasalahan sosial lain yang terjadi di Provinsi Banten.
Massa aksi membentangkan sejumlah poster yang berisikan ungkapan bahwa di usia Banten yang ke 23 tahun, rupanya masih terbilang minim perhatian terhadap kelompok disabilitas.
“Banten dinasti tidak inklusi,” tulis massa aksi di salah satu banner yang mereka bawa.(CR-02/PBN)
Discussion about this post