PALESTINA, BANPOS – Presiden Jokowi dan sejumlah pimpinan negara telah bersuara keras tentang perang yang terjadi di jalur Gaza. Semua serempak menyerukan agar perang segera dihentikan. Namun, hingga kemarin (10/10/2023), Israel belum terlihat mengendurkan tensi serangannya. Israel masih bombardir Gaza tanpa berhenti semenit pun.
Menurut laporan Al-Jazeera, pengeboman yang dilakukan pasukan udara Israel terpusat ke dalam kota Gaza yang sudah terkepung sejak Selasa (10/10/2023) dini hari. Bom terus berjatuhan menghantan banyak tempat di Gaza. Kapal-kapal milik Angkatan Laut Israel, menurut laporan Alarabiya, melancarkan beberapa serangan udara ke area pantai Gaza dan Khan Younis.
Bahkan untuk lebih meningkatkan serangan, Angkatan Udara Israel menarik pulang pasukannya yang sedang berada di Eropa. Menurut laporan Times of Israel, lara prajurit yang sedang tidak bertugas ini diangkut dengan pesawat angkut berat jenis C-130 dan C-130J. Rencananya para prajurit ini diterjunkan dalam perang melawan Palestina.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pihaknya telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 200 target di dalam Jalur Gaza untuk memusnahkan militan Hamas. Serangan itu juga menargetkan area Rimai di Gaza City yang menjadi lokasi gedung kementerian dan pemerintahan Hamas.
Akibat serangan udara Israel ini, gedung-gedung di Gaza hancur, rata dengan tanah. Jumlah korban tewas pun bertambah menjadi sedikitnya 770 orang. Sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka.
Menanggapi eskalasi yang terus meningkat, Presiden Jokowi mendesak agar perang dan tindak kekerasan dihentikan. Khususnya yang terjadi di daerah konflik antara Palestina dan Israel agar tak terus-terusan memakan korban jiwa.
Presiden 2 periode ini mendorong agar akar permasalahan yang menimbulkan konflik Palestina dan Israel segera diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. “Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” kata Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Discussion about this post