“Biasanya dalam satu hektare itu petani harus mengeluarkan modal sekitar Rp 6 juta. Jadi bisa dikalikan dengan luasan sawah yang digarap petani itu sendiri,” ucapnya.
Saat ditanya lagi kapan asuransi tani itu dapat diterima para petani. Oji mengaku, belum bisa memastikan kapan klaim asuransi itu dapat direalisasikan. Karena sekarang ini masih dalam proses.
“Ini masih proses, kita terus maksimalkan mudah-mudahan semua yang kita ajukan terealisasi, karena kasihan juga para petani,” ungkapnya.(dhe/pbn)
Page 2 of 2
Discussion about this post