Selain itu, pemerintah Kota Cilegon juga menunjukkan keseriusannya dalam memerangi sindikat penempatan ilegal PMI. Langkah ini diambil untuk melindungi para pekerja migran dari potensi eksploitasi oleh penyelundup tenaga kerja ilegal. Namun, yang lebih penting adalah bahwa Helldy Agustian tidak hanya berbicara tentang komitmen formal, tetapi juga tentang kepedulian nyata.
Ia mengusulkan agar Pemerintah Kota Cilegon memberikan kadeudeuh (uang saku) kepada pekerja imigran asal Kota Cilegon di masa depan, untuk memastikan bahwa mereka memiliki dukungan finansial yang memadai selama berada di luar negeri.
Helldy juga mengingatkan kita akan peran penting para pekerja migran sebagai agen perubahan positif. Mereka bukan hanya pahlawan devisa, tetapi juga duta yang membawa pengetahuan, ilmu, dan pengalaman berharga bagi kemajuan Indonesia, termasuk Kota Cilegon. Pesan ini adalah pengingat bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung perjalanan mereka.
Prestasi Kota Cilegon dalam mengirimkan PMI ke berbagai negara dalam kurun waktu 11 tahun adalah luar biasa. Ini adalah bukti nyata bahwa dengan dukungan penuh, mimpi bisa menjadi kenyataan. Pada 2022 menjadi tahun penting dengan 122 warga Cilegon yang mengajukan rekomendasi paspor kerja untuk berkarir di luar negeri.
Tidak lupa, penghargaan pantas diberikan kepada PT Mitra Muda Reksa Mandiri yang telah membantu memberangkatkan 50 pekerja migran asal Kota Cilegon ke Malaysia. Semua tindakan ini mencerminkan komitmen serius pemerintah Kota Cilegon untuk mendukung pahlawan devisa Indonesia.
Hal ini juga mengilustrasikan bagaimana sebuah komunitas dapat memberikan dukungan sejati kepada para pahlawan devisa mereka. Semoga kisah ini terus menginspirasi kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi mereka yang berani meraih impian di luar negeri. (ADV)
Discussion about this post