CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon telah mencuri perhatian nasional berkat langkah-langkah berani dan penuh kepedulian yang dilakukan oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian, dalam mendukung Pekerja Migran Indonesia (PMI). Momen bersejarah terjadi ketika Wali Kota Helldy dengan tulus melepaskan 50 PMI yang akan berangkat ke Malaysia pada Januari lalu.
Momen ini tidak hanya menghangatkan hati, tetapi juga menjadi simbol nyata dari komitmen tulus pemerintah kota terhadap para pahlawan devisa negara. Upaya pemerintah Kota Cilegon dalam memperkuat kerangka kebijakan regional untuk perlindungan pekerja migran adalah langkah berani.
Fokusnya adalah memberikan bantuan teknis kepada kelompok kerja Asean yang terdiri dari serikat pekerja, organisasi non-pemerintah, organisasi pekerja migran, dan akademisi. Mereka bekerja sama dalam melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan, serta mengadakan konsultasi regional dan nasional terkait deklarasi ASEAN dan instrumen ASEAN yang bersifat mengikat dalam perlindungan tenaga kerja migran.
Pelepasan 50 PMI oleh Wali Kota Helldy bukanlah peristiwa biasa. Ini adalah bukti konkret dari perhatian dan kepedulian mendalam yang diberikan oleh pemerintah Kota Cilegon kepada para PMI. Dari 50 pekerja yang berangkat, 39 di antaranya adalah perempuan dan 11 adalah laki-laki yang siap berkontribusi di sektor industri dan perkebunan.
Mereka adalah bukti hidup bahwa dengan tekad yang kuat, segala hambatan dapat diatasi dan impian dapat diwujudkan, bahkan di tanah asing. Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2PMI), Benny Rhamdani, pada tanggal 15 November 2022 lalu, adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada imigran Indonesia, khususnya yang berasal dari Kota Cilegon.
Dalam kata sambutannya saat penandatanganan MoU, Helldy Agustian menyampaikan pesan yang hangat dan penuh semangat. Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa pelepasan PMI adalah wujud cinta dirinya terhadap para pekerja migran Indonesia, yang sering kali dianggap sebagai pahlawan devisa.
Discussion about this post