“Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus diarahkan untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi. Upaya tersebut diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan teknologi 3 program unggulan wilayah Jawa,” ungkapnya.
Tiga program unggulan yang dimaksud yaitu Penguatan Rantai Nilai Produk Halal (PAHALA) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai nilai produk halal melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) dan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal.
Selanjutnya, Inklusivitas Ekonomi melalui Digitalisasi (INSANI) yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur Muslim-Friendly Tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa, dan Optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat (MASLAHAT) yang diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi dan bisnis pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF, lelang wakaf produktif serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi Nadzir di Jawa.
Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa berlangsung meriah dengan mengangkat tema ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif’ di Surabaya, Jawa Timur.
Tema tersebut direpresentasikan melalui 4 agenda utama Fesyar Jawa yaitu Sharia Economic Forum, Sharia Economic Fair, Sharia Economic Fair, dan Business Matching Financing.
“Untuk showcasing UMKM, Fesyar Jawa berhasil mencatat transaksi penjualan mencapai Rp3,03 Miliar sepanjang pelaksanaan kegiatan Fesyar baik melalui online maupun secara offline yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,46 miliar,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Jawa Timur yang diwakilkan oleh Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, menekankan pentingnya strategi untuk memotivasi pengembangan ekonomi syariah di Jawa yaitu melalui peningkatan compliance (sertifikasi halal).
“Sebagai ikhtiar untuk meningkatkan berkah usaha. Kemudian pentingnya membangun ekonomi keumatan melalui pelaku ekonomi di sektor pesantren,” katanya.
Discussion about this post