Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu dihadiri langsung oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian, Koordinator Investasi dan Kerjasama Bioenergi Kementerian ESDM Trois Dilisusendi dan Deputy Programe Manager Resilience Development Initiative (RDI) Danang Azhari.
Sementara, Danang Azhari selaku Deputy Programe Manager Resilience Development Initiative (RDI) menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Kota Cilegon dalam mengatasi permasalahan sampah.
“Saya sangat mengapresiasi Kota Cilegon karena meskipun tidak di tunjuk dalam perpres namun telah berhasil mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya,” ucap Danang.
Danang mengungkapkan bahwa kegiatan Capacity Buliding merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahunnya.
“Tahun ini menjadi yang kedua dimana sebelumnya kita sudah laksanakan kegiatan serupa, dan alhamdulilllah di tahun ini untuk jumlah peserta meningkat menjadi 70 orang yang sebelumnya hanya 50 orang,” tutur Danang.
Untuk diketahui, RDI mengusung inovasi berupa Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengatasi permasalahan sampah, dimana dalam teknik pengelolaannya melibatkan konversi sampah domestik organik dan anorganik yang dapat dijadikan sebagai sumber energi untuk digunakan dalam pembakaran di PLTU, industri semen, industri tekstil, serta industri lainnya melalui proses Homogenizers dan Biodrying.
Inovasi tersebut merupakan salah satu bentuk terobosan Waste-to-Energy yang mana selain dapat mengurangi timbulan akhir sampah, RDF dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan sumber energi berbasis fosil.
Dalam konteks ini, Cilegon menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang telah berhasil mengubah sampah menjadi Energi yakni mengubah sampah menjadi co firing. (adv)
Discussion about this post