Dia mengecam peningkatan gelombang kebencian, ekstremisme, dan kekerasan politik di AS. Ada semakin banyak bukti bahwa AS sedang bergulat dengan peningkatan kekerasan politik terbesar dan paling berkelanjutan sejak 1970-an.
“Kita tidak boleh membiarkan diri kita terpecah belah oleh hal’hal kecil,” tegas Biden.
Joe Biden, Ibu Negara Jill Biden, Wakil Presiden Kamala Harris beserta suaminya Doug Emhoff, dan komandan militer AS berpartisipasi dalam acara terpisah untuk mengenang mereka yang tewas dalam peristiwa 9/11 dan perang di Afghanistan yang terjadi setelahnya.
Sebagaimana diketahui, pada 11 September 2001, sekelompok pembajak menguasai tiga pesawat dan menabrakkannya ke menara kembar WTC di New York dan ke kompleks Kementerian Pertahanan AS (Pentagon). Serangan tersebut menewaskan hampir 3.000 orang.
Pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania, setelah penumpang berhasil mengalahkan para pembajak. (RMID)
Berita Ini Telah Tayang Di RMID https://rm.id/baca-berita/internasional/188194/setelah-22-tahun-peristiwa-911-islamofobia-di-as-parah
Discussion about this post