Para pelaku UMKM Serang, Banten tampak sangat antusias dalam berinteraksi sekaligus berkonsultasi seputar manajemen pengelolaan hutang untuk modal usaha. Sejak 2022 lalu Kredit Pintar secara konsisten memfasilitasi Kelas Pintar Bersama yang telah menjangkau berbagai daerah yang ada di Indonesia antara lain; Sumedang, Bandung, Surakarta, Cirebon, Lampung, Semarang, Surabaya, dan masih banyak lagi. Dalam kegiatan ini Kredit Pintar juga mengajak para narasumber kompeten untuk berpartisipasi, berbagi kiat serta menumbuhkan semangat berwirausaha.
“Kelas Pintar Bersama merupakan kegiatan edukasi yang dipersembahkan oleh Kredit Pintar untuk komunitas UMKM guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM sekaligus meningkatkan skala usaha,” ujar Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar kala menyapa peserta Kelas Pintar Bersama di Serang, Banten.
Kredit Pintar adalah platform pinjaman digital yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 38 triliun, dimana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri tahun 2017 telah berjumlah lebih dari 14 juta nasabah.
Lebih lanjut, Indra Martha memaparkan bahwa setiap berhutang pasti ada risikonya. Untuk itu, Ia berbagi kita cara jitu mengelola hutang dalam usaha. “Pertama, monitoring keuangan dengan memantau arus kan dan melacak pengeluaran untuk mengetahui kondisi keuangan usaha. Kemudian, membuat rencana pembayaran hutang/pinjaman dan memprioritaskan hutang dengan bunga tertinggi. Lalu melakukan teknik pembayaran otomatis untuk memudahkan mengatur pembayaran secara rutin dan teratur,” jelasnya.
Tak hanya itu, Indra Martha berbagi kiat lebih detail bagaimana strategi pengurangan hutang secara efektif? “Pertama, harus membuat komitmen untuk membayar setiap hutang tepat waktu. Kedua, memberi prioritas pada hutang dengan tingkat bunga tertinggi. Ketiga, mencari sumber pendapatan tambahan untuk membantu mengurangi hutang,” bebernya.
Discussion about this post