Memang saat ini warga Baduy tengah melakukan ngaseuk, yakni gerakan penanaman padi huma
dengan melubangi tanah dengan memasuki dua butir padi di area ladang. Warga Baduy hingga kini
masih mempertahankan pertanian sistem ladang, karena merupakan warisan adat leluhur mereka dan
itu tidak boleh dilakukan pelanggaran waktu dan tatacara.
Diketahui, pertanian sistem ladang ini dilaksanakan di lahan darat. Cara ini ramah lingkungan juga terjaga penghijauan dan pelestarian alam. Dan para petani Baduy dilarang menanam padi di area persawahan.
”Kami menanam padi huma tahun ini seluas 1,5 hektare di lahan milik Perum Perhutani di Blok
Cicuraheum Gunungkencana,” kata Santa.
Senada, petani Baduy lainnya, Pulung (55), menyebut dirinya sudah menanam padi huma.”Tiga hari lalu baru beres ngabeubeunah dengan pembakaran kayu-kayu belukar dan ilalang. Kami kemarin sudah ngaseuk di Huma itu,” ujarnya.
Pulung menjelaskan, gerakan penanaman padi huma diharapkannya lancar dan bisa menghasilkan
panen padi bagus. Menurutnya, cadangan pangan padi miliknya saat ini masih ada tersimpan di Leuit
(lumbung padi). ”Saat ini saya masih punya simpanan padi 3 ton. Bahkan padi 20 tahun lalu masih awet, aya disimpan di Leuit,” tuturnya.
Terangnya, selain menanam padi, ia dan warga petani Baduy lainnya selalu memanfaatkan lahan ladang kosong dengan tanaman tumpang sari.
”Di ladang kami itu nanti selain ditanami padi huma, juga sayur-sayuran, palawija dan pisang serta tanaman keras dengan sistem tumpang sari,” jelas Pulung.
Soal ngahuma pada bulan September, secara terpisah, tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, menjelaskan gerakan penanaman padi huma di ladang-ladang petani dilakukan awal bulan September 2023, dan itu waktunya tak boleh mundur. Menurut Saija, hal tersebut sesuai jadwal kalender adat dan panen enam bulan ke depan, yakni April 2024.
”Kami ngahuma setahun sekali. Walau kemarau petani Baduy tetap melakukan gerakan tanam tidak
mengenal kondisi alam, seperti saat ini terjadi kemarau. Dan Kami tidak boleh menanam padi huma
mundur pada Oktober mendatang,” kata Jaro Saija.
Discussion about this post