JAWA BARAT, BANPOS – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat, agar tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat.
“Harus dicek betul. Pernah nggak, calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat.
Kalau pernah, jangan dipilih,” tegas Yaqut, saat menghadiri Tabligh Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat, Minggu (3/9).
Dia juga meminta masyarakat, agar tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama, sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.
“Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil ‘alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok,” kata Yaqut.
Menurutnya, pemimpin yang ideal, harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan.
“Kita harus lihat, calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih,” jelasnya.
Di depan puluhan ribu peserta tabligh akbar, Menag menyampaikan pentingnya penelusuran rekam jejak, saat menentukan calon pemimpin bangsa. Agar bangsa Indonesia memperoleh pemimpin yang amanah, dan dapat mengemban tanggung jawab kemajuan negeri ini.
“Ketika memilih para pemimpin, calon presiden dan wakil presiden, kita harus lihat betul rekam jejaknya,” seru Yaqut.
Dia berharap, tarekat Tijaniyah dapat mengambil peran yang lebih besar menjelang tahun politik, untuk mendamaikan umat.
Harus dipikirkan, bagaimana umat ini bisa tetap tenang, tetap teduh, tetap damai. Meski berbeda-beda dalam pilihannya.
“Saya berharap, tarekat Tijaniyah dapat menjadi contoh, dalam memilih pemimpin yang baik. Bagaimana memilih pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya, yang bisa diberikan amanah untuk memimpin bangsa besar,” paparnya.
“Kita adalah bangsa yang memiliki keragaman, dan banyak perbedaan. Itulah kekuatan kita,” tandas Ketua Umum PP GP Ansor ini.(PBN/RMID)
Discussion about this post