Saat ditanya soal penyiraman yang dilakukan Damkar di beberapa kota, apakah nantinya juga diterapkan
di Tangsel, Benyamin mengatakan bahwa Pemkot Tangsel saat ini belum memandang perlu, karena
fungsi dari penyiraman hanya untuk pendinginan jalan saja.
"Kalau Tangsel, penyiraman belum lah. Karena kan saya melihat efektifitasnya dulu gitu kan. Kalau untuk
ngademin jalan, iya bener bisa. Tetapi saya lebih kepada bagaimana menahan gas buang dari
kendaraan," tandasnya.
Terpisah, Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih
menunggu petunjuk teknis terkait rencana pelaksanaan ganjil genap yang diperluas sampai wilayah
Tangerang Raya.
"Untuk pelaksanaan ganjil genap, kita Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu dasar hukum dari
Kementerian Perhubungan. Secepatnya setelah semuanya sudah dipersiapkan dengan baik kita akan
sosialisasikan dan diimplementasikan," ujar Arief di bilangan Modernland, Rabu (30/8).
Arief mengatakan, Pemkot Tangerang juga sudah menindaklanjuti soal arahan tersebut dengan
melaksanakan rapat koordinasi dengan melibatkan berbagai pihak terkait, antara lain pihak kepolisian,
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan Dinas Perhubungan Provinsi. Termasuk juga terkait
jalan-jalan yang akan diterapkan ganjil genap.
"Karena arahannya adalah aglomerasi Tangerang Raya, semuanya disinergikan dalam rangka
mengurangi polusi bersama yaitu membuat ganjil genap di wilayah Tangerang Raya," tutur Arief.
Ia pun berharap, masyarakat juga bisa berperan aktif dalam persoalan penanganan polusi udara. Dengan
menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan atau memaksimalkan transportasi massal yang sudah
ada.
"Jadi mudah-mudahan apapun hasilnya kita akan sampaikan kepada masyarakat, tapi tentunya
masyarakat juga harus ikut berperan dalam menanggulangi polusi dengan memastikan kendaraannya
lulus standar emisi dan juga menggunakan kendaraan umum, melakukan penghijaun dan tidak
melakukan pembakaran sampah," tandasnya. (DZH)
Discussion about this post