“Dalam kunjungan itu, terdapat 19 MoU yang disinergikan oleh Indonesia dan Kenya, salah satunya
adalah penandatanganan MoU antara Combiphar dengan mitra lokal di bidang farmasi,” terangnya.
Selama perjalanan sebelum proses penandatanganan, Combiphar mendapat dukungan yang sangat baik
dari pemerintah Indonesia, terutama dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi, serta Kedutaan Besar
Indonesia di Nairobi, Kenya.
Dalam lawatannya ke Kenya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan,
juga menyampaikan bahwa selain BUMN, pemerintah juga melibatkan sektor swasta dalam hal
kerjasama sektor farmasi di kawasan Afrika.
“Salah satu upaya penguatan infrastruktur kesehatan suatu bangsa adalah terdistribusinya dan
terjangkaunya obat yang berkualitas untuk rakyat, dan Combiphar dipercaya mampu mewakili kualitas
obat Indonesia untuk pasar Afrika,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Combiphar berharap bahwa hal ini menjadi sebuah langkah awal yang positif
untuk memasarkan dan mengembangkan market produk-produk Indonesia yang berkualitas di luar
negeri, khususnya kawasan Afrika.
“Tentu saja Combiphar akan menjaga kepercayaan konsumen dan pemerintah untuk mendukung
kerjasama bidang ekonomi antara Indonesia dan negara lain,” tandas Weitarsa Hendarto. (DZH)
Discussion about this post