Selain itu, banyak pertemuan dengan para pengusaha dan hasilnya investasi yang luar biasa untuk Indonesia. Baik untuk hilirisasi atau menciptakan ekosistem bisnis, misalnya pembuatan kaca untuk solar panel, tempered glass dan lain-lain. Kami meng-arrange banyak pertemuan tersebut. Ada sekitar 20 private sector yang terbagi dalam tiga grup.
Presiden Jokowi menyampaikan visi untuk pembangunan Indonesia ke depan, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan mengundang investor China ikut berkontribusi di sana.
Itulah hasil penting dari eratnya hubungan kedua negara. Secara pribadi, memang terlihat sekali kedekatan hubungan antar kedua pemimpin negara. Presiden Joko Widodo, pemimpin rakyat Indonesia, dan Presiden Xi Jinping, pemimpin rakyat Tiongkok.
China menjadi partner ekonomi terpenting bagi Indonesia. Benefit apa yang didapat dari hubungan baik antara Presiden Jokowi dan Xi Jinping, terutama dampaknya ke masyarakat Indonesia?
Benefit-nya cukup banyak. Investasi akan ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hilirisasi, menghasilkan produk-produk turunan nikel bisa meningkatkan nilai ekspor tahun lalu sampai 1.000 persen. Itu nilai tambah luar biasa untuk Indonesia.
Kita tidak lagi mengekspor bahan mentah, bahan jadi dan bahan setengah jadi. Ini generik ekonomi. Belum lagi produk-produk lainnya. Produk pertanian, makanan minuman dan produk UMKM.
Kalau ekspor kita meningkat, multiplier effect-nya adalah lapangan kerja, tingkat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan pelaku ekonomi. Saya ingin berterima kasih kepada para pelaku ekonomi kita karena di masa-masa sulit, di masa-masa Covid pun daya juang mereka tinggi.
Sehingga ekspor kita ke China tetap meningkat. Tentu saja kerja sama di bidang lainnya juga banyak. (RMID)
Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/internasional/185267/wawancara-eksklusif-dengan-dubes-indonesia-untuk-china-djauhari-oratmangun-jokowixi-jinping-lengket-investasi-china-meroket
Discussion about this post