Usai pertemuan, kedua pemimpin negara menyaksikan penandatanganan dan pertukaran nota kesepahaman kerja sama dan diakhiri dengan pernyataan pers bersama. Rangkaian acara diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan.
“Presiden Hassan, terima kasih atas penerimaan yang hangat kepada saya dan delegasi. Ini adalah kunjungan pertama saya ke Tanzania,” ucap Jokowi, kepada Presiden Samia dalam pertemuan itu.
Jokowi menilai, Afrika dan Indonesia memiliki hubungan kuat yang telah terbangun sejak lama. “Kita bersyukur memiliki akar hubungan yang kuat. Sejak KAA di Bandung tahun 1955, serta Gerakan Non-Blok tahun 1961,” ujarnya.
Sebab itu, Jokowi mengajak Samia untuk terus memperkuat solidaritas dan kolaborasi antarnegara berkembang melalui semangat yang pernah dimiliki dalam momentum bersejarah KAA dan Gerakan Non-Blok.
“Spirit Bandung harus terus dipertebal, solidaritas dan kolaborasi antarnegara the Global South harus terus diperkokoh,” ajak mantan Wali Kota Solo itu.
Terlebih, negara-negara selatan global mencapai 85 persen populasi dunia. Karenanya, Jokowi menilai bahwa sudah seharusnya suara dan kepentingan negara-negara selatan global harus didengar seluruh dunia.
Jokowi menyampaikan, Indonesia akan mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika melalui desain besar pembangunan lima tahun ke depan yang sedang digarap. Salah satunya dalam sektor pertanian di Tanzania. “Salah satunya melalui rencana revitalisasi Farmer’s Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro Tanzania,” jelasnya.
Selain sektor pertanian, Indonesia juga akan membangun ketahanan kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan produk farmasi di Tanzania. Melalui pertemuan bilateral tersebut, Indonesia ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania dalam bidang energi.
“Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk,” ungkap Jokowi.
Investasi dalam bidang tersebut sangat strategis dan dapat memperkuat kerja sama antarnegara berkembang. Selain itu, Jokowi juga mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Tanzania untuk mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara.
Discussion about this post