JAKARTA, BANPOS – Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,04 persen ke level Rp 15.323 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.316,5 per dolar AS.
Pergerakan mata uang Asia justru mayoritas menguat terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong naik 0,01 persen, yuan China menguat 0,07 persen, dolar Singapura naik 0,14 persen, yen Jepang menguat 0,19 persen, rupee India melesat 0,21 persen, baht Thailand melonjak 0,35 persen, ringgit Malaysia minus 0,14 persen dan won Korea Selatan turun 0,11 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menurun 0,03 persen ke level 103,43. Sementara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap euro stagnan di level Rp 16.633, terhadap poundsterling Inggris minus 0,01 persen ke level Rp 19.523, dan terhadap dolar Australia melemah 0,31 persen di level Rp 9.878.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih punya peluang menguat terhadap dolar AS hari ini. Sebab, yield obligasi pemerintah AS beranjak turun pagi ini.
“Nilai tukar regional juga terlihat menguat, sebagian indeks saham Asia juga bergerak naik di pagi ini,” katanya di Jakarta, Rabu (23/8).
Dikatakannya, penguatan rupiah masih rentan karena ekspektasi suku bunga AS yang masih akan dipertahankan di level tinggi. Hal itu dengan melihat data-data ekonomi AS yang masih bagus.
“Selain itu, mulai defisitnya neraca transaksi berjalan (current account) di kuartal II-2023 setelah surplus selama 7 kuartal beruntun bisa menjadi penekan untuk rupiah ke depan,” katanya.
Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp 15.250, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.350 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID)
Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/185160/dolar-kembali-perkasa-rupiah-melemah
Discussion about this post