SERANG, BANPOS – Realisasi investasi di Provinsi Banten pada laporan Semester I tahun ini disebut mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, tercatat realisasi investasi di Provinsi Banten Banten mencapai Rp50,66 triliun.
Penanaman Modal Asing (PMA) disebut sebagai penyumbang tertinggi terhadap realisasi pencapaian investasi di Provinsi Banten dengan capaian di kisaran angka sebesar Rp33 triliun.
Angka ini mengalami kenaikan lebih dari seratus persen, bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp13,54 triliun di periode yang sama.
Namun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) disebut mengalami sedikit penurunan bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, yang semula capaiannya berkisar di angka Rp19,42 triliun kini mengalami penurunan sebesar 9 persen menjadi Rp17,66 triliun.
Atas capaian tersebut, Kepala DPMPTSP Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, saat ini Banten menempati urutan kelima sebagai daerah dengan capaian realisasi investasi tertinggi nasional.
“Banten, alhamdulillah berada di posisi lima besar nasional dengan total capaian untuk Semester I mencapai Rp50,66 triliun, dan ini mudah-mudahan dari target Provinsi Banten sudah berada di angka 80 persen lebih,” kata Virgojanti kepada BANPOS pada Rabu (9/8).
Jika melihat berdasarkan wilayahnya di periode Semester I tahun ini, dari delapan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang menjadi daerah dengan capaian realisasi investasi tertinggi mencapai Rp16,71 triliun.
Sementara Kota Serang menjadi wilayah dengan capaian investasi terendah di Provinsi Banten yang hanya mampu menyerap investasi sebesar Rp127 miliar di periode yang sama.
Sementara berdasarkan bidangnya, Virgojanti menyebutkan, sektor industri kimia dan farmasi menjadi penyumbang terbesar investasi di Provinsi Banten. Dari total capaian realisasi investasi, sektor tersebut berhasil menyumbang terbesar yakni Rp11,86 triliun.
Discussion about this post