SERANG, BANPOS – Tekad Persita Tangerang untuk memaksimalkan dua laga kandang terakhirnya, kandas. Setelah sebelumnya dikalahkan Bhayangkara FC di Stadion Indomilk Arena, kemarin di tempat yang sama Pendekar Cisadane dipaksa bertekuk lutut oleh PSM Makassar.
Persita menghadapi PSM dalam balutan tekad untuk bangkit setelah kalah atas Bhayangkra FC, Kamis (3/8) lalu. Mohammad Toha yang absen di laga sebelumnya, kembali dimainkan untuk memperkuat barisan pertahanan Pendekar Cisadane.
Tekad untuk menang pun ditunjukkan skuad Luis Edmundo sejak awal laga. Sementara PSM yang mengandalkan serangan balik berusaha bermasin efektif dengan mengandalkan serangan balik cepat melalui dua sayap kembarnya, Yance dan Yakub Sanuri.
Setelah bermasin imbang tanpa gol di babak pertama, di babak kedua, Persita masih beberapa kali mengancam. Percobaan Ramiro Fergonzi meneruskan umpan Matteo Bustos pada menit ke-66 masih bisa diantisipasi oleh Reza Arya.
PSM juga beberapa kali mengancam. Salah satunya tendangan Yakob Sayuri dari luar kotak penalti yang masih melebar pada menit ke-82.
Persita mendapat peluang tendangan bebas dari sisi kotak penalti PSM pada menit ke-85. Pelanggaran Victor Dethan pada Ambrizal Umanailo menjadi penyebabnya. Dethan mendapatkan kartu kuning. Tapi, tembakan langsung Bustos masih jauh dari gawang PSM.
Gol kemenangan PSM hadir pada menit ke-89. Kenzo Nambu yang mencetak golnya. Menerima umpan terobosan, Kenzo melepaskan tendangan menyusur tanah yang gagal diantisipasi oleh kiper Persita, Rendy Oscario.
PSM harus bermain dengan 10 pemain pada masa injury time. Dethan mendapat kartu kuning kedua karena menarik Umanailo. Hingga pertandingan berakhir, PSM dan Persita tak bisa menambah gol. Skor 1-0 untuk keunggulan Bernardo Tavares tetap bertahan.
Kekalahan ini cukup menyakitkan bagi kubu PErsita, mengingat Laskar Benteng Viola mampu mendominasi jalannya pertandingan. Mohammad Toha cs meraih 72 persen penguasaan bola berbanding 28 persen milik PSM Makassar.
Persita juga mampu mencetak umpan sukses yang jauh lebih tinggi dibanding PSM. Perbandingannya dalah 474 umpan sukses milik Pendekar CIsadane berbanding 179 milik PSM.
Meski demikian, dominasi Persita dikalahkan oleh permainan efektif Juku Eja. Meski hanya menguasai bola sebanyak 28 persen, skuad asuhan Bernardo Tavares mampu melepas tendangan lebih banyak yaitu 13 berbanding 11 Persita. Sedangkan untuk urusan shoot on goal, kedua tim sama-sama mencatatkan dua tendangan mengarah ke gawang.
Discussion about this post