LEBAK, BANPOS – Di hari ketiga Kuliah Kerja Nyata (KKN), tim kelompok 19 Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Djuanda Bogor (UNIDA) mengikuti kegiatan gotong royong, atau yang biasa disebut oleh masyarakat adat baduy sebagai ‘rereyongan’.
Diketahui, Kegiatan tersebut dilakukan untuk memindahkan rumah dengan cara dibongkar, lalu dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kurang lebih jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan bongkahan rumah tersebut sejauh empat kilometer, dengan akses jalan yang cukup terjal dan sangat menguras tenaga.
Ketua Kelompok KKN, Zainil, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan juga sebagai upaya pendekatan dengan masyarakat Adat Baduy, khususnya pada Kampung Legok Jeruk yang kebetulan sedang melakukan kegiatan rereyongan.
“Kami membantu masyarakat kampung Legok Jeruk yang sedang melakukan kegiatan rereyongan. Hal ini kami lakukan karena sebagai bentuk pengabdian juga upaya pendekatan dengan masyarakat Adat Baduy,” Kata Zainil kepada BANPOS, Jumat (28/7).
Ia menjelaskan, setelah melakukan kegiatan rereyongan, tim kelompok KKN mendata UMKM yang berada di kampung Legok Jeruk, karena pada daerah tersebut penggunaan teknologi sebagaai sarana jual beli belum massif, dan hal ini selaras dengan fokus program kerja yang akan dilakukan oleh tim kelompok KKN.
“Adapun setelah melakukan kegiatan rereyongan, kami mendata UMKM yang belum menggunakan teknologi untuk sarana jual beli yang nantinya akan kami lakukan pemerataan digital marketing,” tandasnya.
Sementara itu, ketua RT setempat, Minggu, membuka ruang bagi tim KKN kelompok 19 untuk melakuan pengabdian pada masyarakat seperti rereyongan dan upaya pemerataan digital marketing dan juga penyuluhan kesehatan, karena hal ini dapat membantu kemajuan perkembangan di sektor ekonomi dan kesehatan pada Kampung Legok Jeruk yang terbilang sebagai kampung yang baru didirikan di wilayah Baduy.
“Kami membuka ruang untuk tim KKN kelompok 19 untuk membantu kegiatan rereyongan bersama masyarakat kampung Legok Jeruk. Perihal penggunaan teknologi sebagai sarana jual beli, hal ini cukup membantu dalam kegiatan jual beli yang akan kami lakukan karena terbilang lebih efisien dalam penerapannya,” ucapnya. (MYU/DZH)
Discussion about this post