“Saya dengar kan dia mau jadi gini, jadi gini. Ya karepe (terserah) Mbak Khofifah. Nggak ada saya kalau telpon, mbak jangan ke situ lho. Hmm, silakan tanya kalau saya pernah ngomong,” tantang putri Bung Karno itu.
Menurut Mega keputusan politik itu sepenuhnya milik Khofifah. Mau merapat ke mana, atau menjadi apa ke depannya. “Ya terserah. Mau ke sana boleh, mau ke sini boleh,” imbuh Presiden ke-5 RI itu.
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin tak heran dengan sikap sejumlah nama yang didagang-gadang akan mendampingi Anies. Menurutnya, kondisi ini tak lepas dari labelnya sebagai sosok yang kontra dengan Presiden Joko Widodo.
“Ya memang saat ini agak kesulitan kubu Koalisi Perubahan mencari Cawapres. Banyak Cawapres yang kuat yang bagus seperti Ibu Khofifah, tapi nggak mau. Yenny Wahid juga kelihatannya nggak mau,” ulas Ujang, tadi malam.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menduga, sosok Cawapres Anies pada mundur teratur. Mereka khawatir akan dicari kesalahannya, jika menerima pinangan Anies untuk maju pada Pilpres 2024.
“Karena tahu itu maka figur-figur Cawapres potensial seperti Khofifah, Yenny dan lain-lain tidak mau. Karena posisi Anies diusung oleh pihak yang berlawanan dengan Presiden Jokowi,” pungkas Ujang. (RMID)
Discussion about this post