Selanjutnya, ayam itu diberikan vaksin, vitamin, dan perbaiki mutu pakan ayam agar daya tahan tubuhnya meningkat. “Saya kira untuk menghindari penyakit snot dengan menjaga makanan dan rutin membersihkan kandangnya,” katanya.
Sementara itu, Romli (53), seorang warga Babakan Desa Sukamanah, mengatakan bahwa sejak sepekan terakhir unggas yang mati sekitar 52 ekor. Populasi unggas yang mati itu terus berlanjut hingga milik warga Kampung Babakan lainnya.
“Kami khawatir kematian unggas itu terkena flu burung sehingga melaporkan ke dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat untuk ditindaklanjuti,” tandas Romli. (DZH/ANT)
Page 2 of 2
Discussion about this post