Khoiri mengungkapkan pengaturan tarif penyeberangan dianggapnya masih sangat tertinggal dibandingkan dengan moda transportasi lain seperti pesawat, kereta api maupun angkutan darat.
“Semua sudah punya tarif dinamis, tarif adil. Kami saja untuk menaikkan tarif 5,26 persen saja perjuangannya berdarah-darah. Kalau ditanya harga paling adil, harga sesuai pasar,” ujarnya.
Khoiri menjelaskan, jika pemerintah menuntut industri kapal penyeberangan yang kapalnya bagus, cepat, baru dan pelayanan yang maksimal, tentu akan tarifnya harus disesuaikan.
“Kalau kita minta pelayanan yang bagus, tapi bayarnya rendah itu hal yang sulit. Ke depan seharusnya, seperti moda transportasi lain itu dinamis, kalau peak season harga naik, kalau low season harga turun,” pungkasnya.
Menurutnya, adanya rencana pengoperasian dermaga eksekutif 2 di Pelabuhan Merak dan Bakauheni, para pengusaha dituntut penyediaan kapal yang baru. Namun hal itu dianggap tidak tepat, lantaran di penyeberangan Merak-Bakauheni saat ini sudah terlampau banyak kapal.
“Hari ini hari operasi kapal, hanya 11 hari sampai 12 hari dalam satu bulan,” terangnya.
Ia berharap untuk kepentingan kenaikan tarif hanya 5,26 persen memakan waktu berbulan-bulan. Pihaknya juga meminta pengoperasian dermaga bisa diatur seadil-adilnya, tidak dikuasai salah satu pihak.
“Kita menghitung bersama-sama dengan pemerintah beberapa waktu lalu, kekurangannya kenaikan tarif 35,4 persen. Kemudian, pada 1 September 2022 kenaikan BBM naik 32 persen, itu berakibat kekurangan 6,8 persen pada usaha kami. Sehingga 35,4 persen ditambah 6,8 persen, jadi kebutuhan kenaikan tarif 42,2 persen,” paparnya.
Pihaknya mengaku telah mengajukan kenaikan setengahnya dari 42,2 persen terlebih dahulu. Beberapa waktu lalu terjadi kenaikan juga sebesar naik 10 persen, dan bulan depan naik 5,26 persen. Kenaikan tarif baru sekitar 15 persen, dari tuntutan Gapasdap sebesar 42,2 persen.
“Jadi tersisa sekitar 27 persen kenaikan tarif yang belum direalisasikan,” terangnya.
Dikatakan Khoiri, pihaknya masih memiliki piutang 27 persen kenaikan tarif. Pihaknya berharap, pada 6 bulan ke depan bisa naik kembali 13 ,5 persen atau separuhnya dari 27 persen.
Discussion about this post