Secepatnya, kami juga akan melakukan konsolidasi bersama dengan BBWS dan pengguna air lainnya untuk perawatan jangka panjang,” terangnya.
Deddi mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena Perumda Tirta Benteng akan terus berupaya agar pasokan air tercukupi.
Untuk sementara, masyarakat diharapkan dapat menghemat penggunaan air dan juga memiliki stok air yang cukup selama proses penanganan kebocoran Bendungan Pintu Air 10 berlangsung.
“Kami dari Perumda Tirta Benteng pasti terus berupaya bagaimana pasokan air pada pelanggan tidak berkurang atau bahkan berhenti. Jadi, masyarakat Kota Tangerang tidak perlu panik. Untuk saat ini, kami mengimbau sementara menghemat penggunaan air dan juga menampung atau stok air selama penanganan kebocoran di Pintu Air 10 berlangsung,” tandasnya.
Sementara itu diketahui sebelumnya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) mendorong Provinsi Banten agar dapat berperan sebagai penyangga ketahanan pangan di Indonesia dalam rangka menanggulangi dampak cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada Agustus sampai September tahun ini.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bahwa, secara umum petani di Provinsi Banten siap untuk melaksanakan program ketahan pangan dalam upaya antisipasi terjadinya El Nino di Indonesia.
Hanya saja, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti soal ketersediaan pupuk dan juga alat penunjang pertanian seperti traktor. (DZH/ANT/PBN/BNN)
Discussion about this post