“Ilmuan kaya dengan teori, praktisi kaya dengan praktIk. Ketemu mereka bersama dalam pertemuan AIMI, praktisi dan ilmuan, apa yang dikeluhkan praktisi, nanti solusi akan diberikan akademisi, jadi jembatan ini pertemuan,” tandasnya.
Untuk diketahui, jumlah anggota AIMI secara kuantitatif sebanyak 600 lebih anggota, dan secara cabang terdapat 16 cabang tersebar di 16 provinsi.
”Sangat banyak, sehingga kita berdayakan untuk menyumbangkan pemikirannya yang bermanfaat bagi diri sendiri juga masyarakat secara nasional,” Armanu.
Sementara Sekjen AIMI, Tulus Suryanto mengatakan, digelarnya Workshop AIMI bertujuan untuk membangkitkan semangat baru dalam rangka mengembangkan keilmuan dan menjaga eksistensi AIMI. Sebab, kebersamaan AIMI sangat dibutuhkan masyarakat.
”Maka dari itu, ditindaklanjuti dengan adanya berbagai kegiatan yang nantinya menjadi sebuah penelitian, pengabdian, bahkan ke depan ada wacana tukar dosen saling mengajar sebagai nara sumber untuk pelatihan dan sebagainya,” ujar Akademisi Universitas Negeri Surakarta ini.
“Sehingga, pentingnya membangkitkan kebersamaan semangat AIMI ini. Kita punya gagasan yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain ada rayon, kita juga akan ada komisariat di masing-masing fakultas agar jalurnya lebih gampang. Jadi, ke depan anggota AIMI semakin berkembang dan eksis,” tambah Tulus. (MG-02/DZH)
Discussion about this post