Dikatakan Aca, saat ini jumlah siswa SDN Bojong Baru sebanyak 410 siswa yang dibagi menjadi 14 Rombongan Belajar (Rombel). Namun, kapasitas ruang kelasnya hanya mampu menampung untuk 9 Rombel dari 14 Rombel yang ada. Sehingga, kegiatan belajar mengajar siswa SDN Bojong Baru dibagi dua kali, sekolah pagi dan siang.
“Semuanya 410 ada Rombel seharusnya 14 Rombel. Sekarang ada yang sekolah siang ya, ini kelas dua nya masuk siang ini juga buat kelas dua juga di sini,” tuturnya.
Adapun terkait bangunannya, Aca mengaku sejak tahun 2019 hingga sekarang dirinya terus mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon agar dilakukan perbaikan. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda sekolah tersebut akan diperbaiki oleh pemerintah.
“Dari tahun 2019, tiap tahun saya ngasih mengirim proposal ternyata belum ada tanggapan alasannya anggarannya sudah tidak ada tidak ada aja,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta saat meninjau secara langsung kondisi sekolah yang nyaris roboh itu mengaku akan segera mengusulkan kepada Dinas Pendidikan dan Badan Perencana, Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) agar segera dilakukan perbaikan.
Selain bangunan, kondisi mebeler seperti kursi, meja dan beberapa alat pendukung kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut juga sudah pada rusak dan harus diganti dengan yang baru.
“Saya akan dorong terus semua teman-teman di Pemkot agar ini diperhatikan, dengan dinas pendidikan dengan Bappeda dengan teman-teman Pemkot untuk segera dicari solusi cepat ya,” tandasnya.(LUK/PBN)
Discussion about this post