Setelah itu, barulah Ganjar memaparkan visinya. Mantan anggota DPR ini tampil santai saat presentasi. Tak hanya berdiri di satu titik, Ganjar kadang bergerak ke kiri dan ke kanan panggung. Sesekali ia tertawa dan menunjuk peserta.
Banyak hal yang dibicarakan Gubernur Jawa Tengah itu. Mulai dari pentingnya melanjutkan pembangunan infrastruktur oleh Presiden Jokowi. Kemudian menyelesaikan sejumlah problem seperti ekonomi, korupsi, lingkungan hidup, dan birokrasi.
Dalam pemaparannya, Ganjar mengatakan, masyarakat ingin transparansi dan akuntabilitas dalam birokrasi. Ia pun berpesan kepada para walikota terhadap modus pungli di sekolah-sekolah. Ganjar menceritakan pengalamannya saat menemukan pungli di salah satu SMA di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Di sekolah itu, siswa memang tak bayar SPP dan uang gedung. Pemprov sudah mengucurkan anggaran sebesar Rp 800 miliar untuk operasional sekolah. Namun ternyata, kata Ganjar, saat berdialog dengan siswa masih ditemukan pungutan kepada siswa.
“Penyakit korupsi kita ada di situ, kita serius atau tidak,” kata Ganjar. Mendapati laporan itu, Ganjar pun memastikan uang yang telah dikeluarkan siswa akan dikembalikan.
Menurut Ganjar, ada dua persoalan dalam pemerintahan daerah yang perlu dibenahi. Kedua persoalan itu adalah soal korupsi dan janji politik yang tidak dipenuhi. Karena itu, dua hal ini akan menjadi fokus utamanya dalam menjalankan pemerintahan.
“Yang diminta masyarakat itu ada dua, Pak. Pemerintahnya bersih dan melayani. Melayani ternyata bisa diterjemahkan dalam bentuk. Pertama transparansi dan kedua adalah akuntabilitas,” beber Ganjar.
Kepala Daerah 2 periode ini juga menyinggung soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Ganjar menilai, rencana Presiden Jokowi memindahkan IKN dari Jakarta ke ke Nusantara di Kalimantan Timur, bukan sekadar memindahkan tempat. Namun, lanjut dia, juga mindset orang Indonesia.
Ia mengatakan, pemindahan Ibu Kota ke Nusantara akan mewujudkan mimpi Indonesia di masa depan. Baginya, pemindahan ini tak sekadar memindahkan fisik, melainkan juga mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang ke depannya.
Discussion about this post