PALESTINA, BANPOS – Selama beberapa hari terakhir, kamp pengungsi warga Palestina di kawasan Jenin, Palestina, kembali menjadi saksi serangan brutal tentara zionis. Di antara gelombang kecaman dunia internasional, pernyataan resmi juga disampaikan Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran di Jakarta.
Otoritas rezim zionis, bunyi pernyataan resminya yang diterima Rakyat Merdeka & RM.id pada Rabu (12/7/2023), selalu melakukan kejahatan terhadap warga Palestina, terutama terhadap perempuan dan anak-anak. Berikut selengkapnya, pernyataan resmi Kedubes Republik Islam Iran di Jakarta:
Pembunuhan sehari-hari terhadap warga Palestina di bawah kesunyian dan kelambanan lembaga internasional dan negara-negara yang mengklaim mendukung hak asasi manusia, merupakan cerminan kekerasan sistematis dari struktur apartheid rezim ini, dan contoh nyata kejahatan terorganisir dan terorisme negara.
Sangat disayangkan, di era sekarang, penodaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan pembantaian rakyat Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua, telah menjadi kejadian sehari-hari. Hal ini terjadi atas upaya rezim zionis yang mencoba normalisasi kejahatan terhadap masyarakat Palestina di mata publik internasional.
Ketidakpedulian lembaga internasional yang terus-menerus terhadap hak masyarakat Palestina, bersama tindakan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis oleh beberapa negara muslim, secara langsung membantu zionis Israel melaksanakan kejahatan di Palestina.
Kini, isu Palestina tak lagi merupakan persoalan tanah yang diduduki dan masyarakat yang mengalami penderitaan mendalam selama bertahun-tahun. Masalah Palestina juga bukan merupakan persoalan dan perselisihan politik semata. Masalah Palestina adalah tentang cita-cita dan perjuangan bangsa, yang menentang kezaliman dan merindukan keadilan serta perdamaian.
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia, mengutuk keras serangan udara dan darat ekstensif tentara kriminal Israel di Kamp Jenin di Tepi Barat, yang merupakan kejahatan nyata dan menyebabkan pertumpahan darah puluhan warga Palestina yang tidak bersalah, serta penghancuran rumah mereka.
Discussion about this post