CILEGON, BANPOS,- Puluhan Kader Ulama Kota Cilegon diajarkan menguasai teknologi Berbasis Android. Hal ini dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di era digital saat ini.
Para kader ulama ini mengikuti pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh MUI setempat, di Aula Dinas Kominfo beberapa waktu lalu.
Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam amanahnya menyatakan bahwa kan pentingnya teknologi karena merupakan salah satu visi misi Kota Cilegon, yakni membawa kota ini ke arah yang lebih modern.
“Oleh karenanya saya mengajak kepada semua pihak, termasuk para ustad dan alim ulama untuk lebih adaptif terhadap teknologi sehingga tidak tergerus dengan zaman,” ujar Helldy yang juga politisi Partai Gerindra.
Menurutnya, dengan perkembangan teknologi membuat Kota Cilegon menjadi percontohan nasional.
“Cilegon telah berhasil menjadikan kota percontohan nasional dalam berbagai bidang, seperti pengelolaan sampah dan KKPD (Kartu Kredit Pemerintah Daerah),” terangnya.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju, lanjutnya, membuat Pemkot Cilegon kini tengah fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Antara lain dengan program beasiswa full sarjana.
“Kami berharap dengan pembangunan SDM berdasarkan teknologi, generasi muda Kota Cilegon nantinya akan mampu bersaing di era globalisasi,” paparnya.
Dirinya berharap peserta Pembinaan Teknologi Berbasis Android bagi Kader Ulama Kota Cilegon dapat memanfaatkan dan menyerap ilmu yang disampaikan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada panitia dan MUI Kota Cilegon yang sudah menggelar kegiatan ini. Mudah-mudahan para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan dan bermanfaat untuk dakwah kepada umat,” harapnya.
Hadir dalam kesempatan itu Asisten Daerah 1 Kota Cilegon Tatang Muftadi, Ketua Umum MUI Kota Cilegon KH Zubaidi Ahyani beserta puluhan kader ulama.
Sementara itu Ketua Umum MUI Kota Cilegon KH Zubaidi Ahyani menyampaikan pentingnya digitalisasi di era globalisasi, termasuk dalam media dakwah.
“Dahulu disetiap pesantren dapat kita lihat banyak kitab yang membutuhkan ruang yang besar. Tapi saat ini kita hanya butuh flashdisk yang kecil untuk menyimpan ratusan bahkan ribuan data kitab,” ucap Zubaidi Ahyani.
Discussion about this post